Jumat, 27 Maret 2015

4 Pilihan Hotel di Surabaya ala Koper

Shangri-La Hotel
Penginapan menjadi salah satu hal yang harus diperhatikan saat melakukan travelling. Tak terkecuali saat travelling ke Surabaya. Ada banyak jenis hotel di Surabaya yang bisa Anda tinggali saat berada di Surabaya. Mulai dari hotel untuk para backpacker hingga hotel berbintang.

Berikut ini adalah 4 rekomendasi hotel di Surabaya untuk Anda yang ingin menginap dengan gaya mewah.

1.    JW Marriot Hotel

Hotel ini terletak di Jalan Embong Malang 85-86 Surabaya. Dengan harga Rp. 1.450.000 hingga Rp. 1.754.000 per kamar per malamnya. Tarif hotel ini sudah termasuk dengan sarapan untuk 2 orang, akses internet, sauna hingga gym. Dengan harga yang cukup mahal tersebut, tentunya fasilitasnya juga cukup mewah.

2.    Hotel Bumi

Hotel mewah lainnya yang bisa dijadikan pilihan adalah Hotel Bumi. Hotel ini terletak di Jalan Jenderal Basuki Rakhmat 106-128. Fasilitas yang didapatkan jika Anda menginap di hotel ini adalah sarapan, free WiFi, AC, kamar mandi, hingga televisi. Tariff kamar hotel ini yaitu mulai dari 1,2 juta Rupiah per kamar per malamnya.

3.    Shangri-La Hotel

Ingin pilihan hotel yang lebih mewah? Menginap saja di Shangri-La Hotel. Hotel yang ada di Jalan May Jend Sungkono 120 Surabaya ini menawarkan fasilitas mewah nan eksklusif. Seperti kamar tipe Horizon Deluxe yang seharga Rp. 1.694.000 nett. Atau Horizon Club seharga Rp. 2.420.000 nett. Fasilitasnya mulai dari sarapan, kolam renang, tempat fitness, free WiFi hingga akses ke Horison Club.

4.    Hotel Majapahit

Hotel di Surabaya yang terakhir ini lebih bernuansa sejarah. Hotel yang dahulu dikenal dengan sebutan Hotel Yamato ini merupakan saksi bersejarah saat tragedy penyobekan bendera Belanda oleh arek-arek Suroboyo. Hotel ini terdiri dari 4 tipe kamar. Yaitu Kamar Garden Terrace, Kamar Eksekutive Suites, Kamar Majapahit Suite, hingga yang paling mahal seharga 25 juta Rupiah yaitu Presidential Suites.

Rabu, 25 Maret 2015

ibis Styles Surabaya Jemursari, Hotel ibis Style Pertama di Surabaya

Surabaya kembali menghadirkan hotel terbaru yang nyaman dan dapat menjadi pilihan menginap di Kota Pahlawan. Hotel di Surabaya ini bernama ibis Styles Surabaya Jemursari. Hotel ibis Style pertama dari Accor ini hadir dengan beragam fasilitas dan harga yang cukup terjangkau.

ibis Styles Surabaya Jemursari menyediakan berbagai fasilitas dengan standar internasional namun dengan harga yang terjangkau. Lokasi hotel di Surabaya ini juga cukup strategis. Yakni di pusat kota di Jalan Jemursari. Anda hanya membutuhkan waktu 25 dari bandara Juanda atau Stasiun Gubeng untuk sampai di hotel ini.

Desain hotel ini menganut desain kontemporer dengan warna-warni yang unik dan berkarakter. Hotel dengan total kamar 132 kamar ini memiliki berbagai fasilitas untuk memberikan kenyamanan bagi para tamu. Diantaranya adalah minibar, TV LCD 32 Inch, brangkas, pengering rambut, serta WiFi gratis di tiap kamar. Untuk fasilitas umum hotel ini antara lain restoran sTREATs, JLounge, hingga WOOt! Pool Bar untuk bersantai.
Hotel ini juga menyediakan ruang untuk pertemuan sebanyak 8 ruang. Tak hanya itu saja, hotel di Surabaya ini juga mnyediakan main hall dengan skala dari kecil hingga besar yang mampu menampung tamu sebanyak 350 tamu.

Hotel ini letaknya tak hanya dekat dengan bandara dan stasiun saja. Namun juga dekat dengan kantor pemerintahan, bank, hingga pusat perbelanjaan. Bahkan hotel ini juga cukup dekat dengan Kawasan Industri Rungkut serta Tugu Pahlawan.

Harga permalamnya, ibis Styles Surabaya Jemursari ini tengah menawarkan harga khusus. Yaitu hanya dengan membayar sebesar Rp. 558.000 per kamar per malamnya. Tariff tersebut telah termasuk sarapan untuk 2 orang.

Jumat, 20 Maret 2015

Ke Surabaya? Jangan Lupa Cicipi Uniknya Rujak Cingur

Negara Indonesia memang terkenal akan beragam kulinernya. Dengan perbedaan citarasa, olahan hingga bahan yang digunakan, membuat kuliner di Indonesia cukup beragam. Nah, jika Anda kebetulan berada di Surabaya. Jangan lupa mampir untuk mencicipi kelezatan kuliner khas Surabaya yaitu rujak cingur.

Apakah itu rujak cingur? Rujak ini merupakan rujak dengan campuran petis serta cingur. Dan cingur ini adalah pembeda dari kuliner lainnya. Rasanya membuat rujak semakin mantap dan spesial. Lalu, apa itu cingur? Ternyata, cingur adalah hidung sapi dalam bahasa Jawa.

Ya. Hidung sapi menjadi salah satu bagian penting dari rujak ini. Soal rasa dari cingur sendiri, mirip seperti kikil. Tak perlu khawatir akan bau. Jika pandai mengolah cingur, maka tidak akan tercium bau apa-apa. Karena memang aroma dari cingur tersebut cukup khas.

Untuk isi dari rujak ini sendiri yaitu lontong, tahu, tempe, taoge, kangkung, kacang panjang serta cingur sebagai pelengkapnya. Namun, tak hanya rujak sayur saja yang menggunakan cingur. Rujak buah pun kerap kali diberi tambahan berupa cingur.
Untuk menikmati kuliner khas Surabaya ini. Anda bisa menemukannya di banyak tempat di Surabaya. Namun, salah satunya adalah Pasar Blauran. Tempat ini bahkan menjadi salah satu tempat untuk berburu kuliner khas Jawa Timur lainnya.

Untuk mencapai pasar ini, Anda bisa menggunakan jasa angkutan umum dari Stasiun Kota Joyoboyo. Pilihlah jurusan angkutan umum Joyoboyo hingga Pasar Turi. Rute angkutan umum ini melewati Pasar Blauran.

Selain rujak cingur di pasar tersebut. Ada pula penjual lainnya yang tak kalah terkenal. Yaitu di kawasan Mirota, Delta Plaza, hingga warung-warung yang ada di Jalan Ahmad Jais. Soal rasa, tak perlu ditanya. Meski unik, namun tetap menggoyang lidah Anda. Terlebih lagi dengan campuran bumbu petisnya yang lezat.

Kamis, 19 Maret 2015

Menikmati Malam Ala GWalk Surabaya

Ingin menikmati suasana malam yang berbeda di Surabaya? Datang saja ke GWalk. Kawasan dimana banyak tempat makan di Surabaya yang berjejer. Anda bisa puas memilih aneka makanan sambil menikmati suasana malam yang romantis.

GWalk adalah sebuah kawasan dengan konsep wisata kuliner dan hiburan. Tempat ini menjadi bagian dari perumahan elit di Citraland Surabaya Barat. Total outlet di tempat makan ini yaitu sebanyak 98 kafe serta restoran. Mulai dari outlet yang menawarkan kuliner seperti gado-gado, lontong balap, tahu campur, nasi jagung, ketan durian, hingga hidangan internasional yang menggoda selera.

Tempat makan di Surabaya ini menawarkan gaya ala night market namun dengan perpaduan kuliner tradisional dan internasional. Menariknya lagi, warna-warni dari lampu taman pun ikut memeriahkan suasana di kawasan ini. Dan yang tak kalah menarik minat adalah layanan WiFi serta parkir gratis di kawasan ini. Semakin menambah betah para pengunjung.
Tak hanya menjadi tempat untuk menyantap aneka kuliner saja. Tempat ini juga kerap kali dijadikan sebagai tempat untuk digelarnya berbagai acara menarik. Soal harga, Anda dapat menikmati aneka kuliner di tempat ini mulai dari harga 10 ribu hingga 100 ribu Rupiah. Cukup terjangkau bukan?

Selain bisa menjadi tempat nongkrong bagi para muda-mudi. Tempat ini juga cocok untuk Anda yang datang ke kawasan ini bersama keluarga atau bahkan para traveller yang tengah berkunjung ke Kota Surabaya. Anda bisa menikmati aneka kuliner bergaya night market. Menarik bukan? Jadi, tak perlu bingung lagi mencari tempat makan di Surabaya. Cukup datang saja ke GWalk. Dan Anda bisa menikmati kawasan one stop culiner.

Selasa, 17 Maret 2015

6 Tempat Wisata di Surabaya Yang Wajib Dikunjungi

Ciputra Waterpark
Surabaya adalah Ibu Kota Provinsi Jawa Timur yang tak kalah membanggakan dengan Provinsi lainnya di Indonesia. Bahkan, tempat wisata di Surabaya juga tak kalah banyaknya dengan kota lainnya di Indonesia. Bahkan, salah satu destinasi wisata yang menarik yaitu waterpark terbesar di Indonesia.

Jika Anda ingin mengetahui tempat wisata di Surabaya apa saja yang bisa Anda kunjungi. Berikut adalah 6 pilihan destinasi wisata tersebut.

1.    Ciputra Waterpark

Siapa yang menyangka jika di Surabaya terdapat waterpark terbesar di Indonesia. Yaitu Ciputra Waterpark yang berada di kawasan Citraland Surabaya. Bahkan luasnya mencapai 5 hektar! Ada banyak wahana menarik dari waterpark ini. Seperti Sirens River yang merupakan sungai buatan, Syracuse Beach atau yang dikenal juga dengan sebutan kolam ombak, Racer Slide atau seluncur warna-warni setinggi 10 meter, hingga Roc Tower yang merupakan menara seluncur setinggi 15 meter.

2.    Patung Buddha 4 Wajah

Tak perlu jauh-jauh untuk pergi ke Thailand jika ingin melihat patung Buddha 4 wajah. Patung yang berada di kawasan Pantai Ria Kenjeran ini terletak hanya sekitar 9 km dari kota Surabaya. Kecantikan patung ini yaitu warna emasnya yang menyiratkan kemegahan, tingginya yang mencapai 36 meter hingga patung 8 tangan yang menjadi lambang dari kebaikan sang Buddha.

3.    Masjid Cheng Hoo

Seperti namanya, masjid ini seperti masjid dengan nama Tionghoa. Ya, masjid ini memang dinamakan seperti nama seorang muslim Tionghoa yang bernama Muhammad Cheng Hoo. Cheng Hoo merupakan seorang pelaut dan merupakan salah satu penyebar Agama Islam di Indonesia.

Masjid ini cukup unik. Alih-alih memiliki kubah, masjid ini mirip seperti kelenteng. Terlebih lagi dengan dominasi warnanya yaitu merah, kuning serta hijau. Masjid ini terletak di Jalan Gading, Kecamatan Genteng. Atau sekitar 1 km di sebelah utara Balaikota Surabaya.

4.    Makam Belanda Peneleh

Ingin merasakan suasana makam layaknya di Eropa? Cobalah datang ke Makam Belanda Peneleh Surabaya. Makam ini merupakan makam untuk masyarakat Belanda yang dahulu tinggal di Surabaya. Makam yang dibangun pada 1814 ini diberi nama De Begraafplaats Peneleh Soerabaja. Detilnya bergaya klasik dan dipenuhi oleh patung-patung layaknya makam di Eropa.

5.    Pantai Ria Kenjeran

Surabaya punya pantai yang tak kalah dengan Ancol. Pantai Ria Kenjeran juga selalu ramai akan pengunjung terutama saat musim liburan tiba. Di pantai ini, Anda bisa asyik menyewa perahu, berkeliling pantai menggunakan kuda, berenang hingga duduk-duduk di pinggiran pantai.

6.    Jembatan Suramadu

Siapa yang tak kenal dengan ikon baru dari Kota Surabaya? Ya, Jembatan Suramadu memang kini menjadi salah satu destinasi wisata yang tidak boleh dilewatkan di Surabaya. Tempat wisata di Surabaya ini menjadi penghubung antara kota Surabaya dengan Madura. Jembatan yang memiliki panjang sekitar 5.438 meter ini bisa Anda nikmati hanya dengan membayar 30 ribu Rupiah untuk mobil dan 3 ribu Rupiah untuk sepeda motor. Jangan pacu kendaraan Anda cepat-cepat. Karena Anda wajib menikmati pemandangan cantik dari Selat Madura.

Selasa, 10 Maret 2015

Destinasi Wisata Religi di Surabaya? Yuk Kunjungi 5 Tempat Ibadah Ini!

Kelenteng Hong Tiek Hian
Surabaya tak hanya terkenal dengan Kota Pahlawan saja. Namun juga terkenal sebagai kota yang religius. Terbukti, banyak tempat ibadah di Surabaya yang menarik untuk di kunjungi. Jadi, tak ada salahnya jika Anda melakukan wisata religi saat Anda berada di kota ini.

Tempat ibadah di Surabaya yang bisa Anda kunjungi saat berwisata religi yaitu mulai dari masjid, gereja hingga kelenteng. Nah, jika Anda ingin menikmati wisata keagamaan di kota ini, berikut ini adalah 5 daftar tempat ibadah yang bisa Anda kunjungi di kota Surabaya.

1.    Masjid Muhammad Ceng Ho Surabaya

Masjid ini menjadi salah satu masjid kebanggaan dari warga Surabaya. Yang menarik adalah, masjid ini adalah masjid dengan nuansa seperti kelenteng atau tempat ibadah umat Kong Hu Cu. Masjid ini terletak di kawasan Genteng, Surabaya. Untuk membedakan antara bangunan kelenteng dengan masjid, maka pada bangunan ini terukir lafadz Allah dalam huruf arab. Meskipun begitu, relief naga dan patung singa tetap bisa Anda temukan di masjid yang dibangun untuk penghormatan terhadap laksamana asal China yang beragama Islam.

2.    Arca Joko Dolog

Arca ini terkenal juga dengan sebutan Arca Budha Mahasobya. Karena berada di Jalan Joko Dolog, maka Arca ini dikenal juga dengan sebutan Arca Joko Dolog. Arca tersebut dibuat untuk menghormati Kertanegara Putra Wisnu Wardhana yang merupakan Raja Singosari pada masa tersebut. Namun, ada sejarah lainnya yang mengambarkan arti dari arca tersebut. Dan Anda bisa mengetahui dengan mengunjungi bangunan ini saat Anda berada di Surabaya.

3.    Kelenteng Hong Tiek Hian

Kelenteng ini dikenal juga dengan sebutan Kelenteng Dukuh. Karena Kelenteng ini berada di Jalan Dukuh, Kawasan Pecinan Surabaya. Bangunan ini mencirikan khas rumah ibadah warga Tionghoa yakni merah. Kelenteng ini semakin menarik untuk dikunjungi karena merupakan kelenteng tertua di Surabaya.

Bangunan ini terdiri dari 2 bangunan dengan 2 tingkat yang dipisahkan oleh Gang Dukuh II. Namun kedua bangunan ini disatukan dengan sebuah jembatan yang dijaga oleh 2 ekor simbol naga. Di lantai bawah bangunan ini, terdapat Altar Macko dan Kong Co. Namun uniknya, di lantai atas bangunan ini terdapat Altar Dewi Kwan Im dan dewi-dewi lainnya yang merupakan Dewi bagi agama Budha.

4.    Pura Agung Jagat Karana

Tempat ibadah di Surabaya ini terletak di sebelah utara Surabaya. Tempat ibadah umat Hindu ini banyak dikunjungi terutama saat hari-hari besar keagamaan Hindu. Seperti Galungan dan Kuningan. Pura ini terdiri dari tiga bagian, yaitu Mandala Utama (Jeroan), Mandala Madya (Jaba Tengah) dan Mandala Nisata (Jaba Luar).

5.    Gereja Katholik Santa Perawan Maria

Mengakhiri wisata religi Anda di Surabaya, Anda bisa menikmati keanggunan bangunan gereja yang dibangun sejak abad ke-18. Gereja Katholik Santa Perawan Maria ini, kini menjadi salah satu bangunan cagar budaya di Kota Surabaya.

Arsitektur bangunan ini begitu cantik dan mirip seperti gereja-gereja di Eropa. Tembok bangunan ini terbuat dari batu bata yang berasal dari Eropa. Untuk memperkuat “rasa” seperti bangunan Eropa, maka kaca-kaca dibuat seperti gambar-gambar seperti kitab Injil.

Kamis, 05 Maret 2015

Asyiknya Wisata Kuliner Seharian di Surabaya

Tahu Tek
Wisata kuliner di Surabaya memang menarik untuk dicicipi. Karenanya, rasanya kurang jika berwisata ke Surabaya belum mencicipi aneka kuliner khas Surabaya. Namun, mencicipi aneka kuliner tersebut, Anda bisa melakukannya hanya dalam satu hari. Jadi, mari kita berwisata kuliner di Kota Pahlawan.

Memulai wisata kuliner di Surabaya, sebaiknya pada pagi hari. Awali pagi Anda dengan mengunjungi tempat makan di Surabaya yaitu Kopitiam Oey. Di sini, Anda bisa mencicipi sarapan nasi hitam sekaligus mencicipi secangkir kopi yang lezat. Uniknya, nasi berwarna hitam ini dibungkus dengan daun dan dibentuk seperti pincuk. Soal rasa, tak perlu ragu. Perpaduan bumbunya sangat pas dan sangat cocok jika ditemani dengan minuman kopi. Mantap.

Puas dengan menu sarapan, Anda bisa berkeliling sejenak ke berbagai tempat wisata di Surabaya  sebelum mulai mencicipi kuliner khas Surabaya lainnya. Jika mulai lapar dan ingin mengisi kembali perut Anda dengan menu makan siang, maka mampirlah ke Sate Klopo Ondomohen di Jalan Walikota Mustajab.

Jika Anda belum puas menikmati aneka kuliner tersebut, Anda bisa mampir sejenak mencicipi lontong balap yang lezat di dekat pusat perbelanjaan BG Junction. Jika perut Anda masih cukup untuk menampung, maka cobalah mampir sejenak untuk mencicipi olahan bebek di Jalan Kayun untuk mencicipi Bebek Mercon atau di Jalan Dharmahusada untuk mencicipi Bebek Hitam Cak Sayeki. Dan sebagai penghilang dahaga, Anda bisa menikmati segelas Es Teler Pacar Keling. Sungguh menyegarkan.

Jika Anda berwisata kuliner di Surabaya bersama teman-teman, maka jangan lupa mampir ke Nasi Goreng Jancuk yang ada di Surabaya Hotel and Resto. Karena porsi nasi goreng di tempat ini cukup banyak dan juga rasa pedasnya mantap. Untuk mendinginkan rasa pedas yang Anda rasakan, Anda bisa mampir ke Es Krim Zangradi yang letaknya tak jauh dari Nasi Goreng Jancuk.

Malam harinya, Anda bisa makan malam mencicipi kuliner khas Surabaya yaitu tahu tek. Anda bisa mencicipinya dengan mengunjungi tempat makan di Surabaya yang menjual tahu tek di jalan Dharmahusada. Soal rasa? Semua kuliner di Surabaya sungguh lezat. Jadi, jangan lupa untuk mampir ke tempat-tempat tersebut saat Anda di Surabaya.

Selasa, 03 Maret 2015

Mengunjungi Museum Rudi Isbandi, Museum Unik di Surabaya

Menjelajahi Surabaya, tidak hanya sekedar mengunjungi berbagai tempat wisata di Surabaya saja. Cobalah untuk mempelajari seni dengan mengunjungi Museum Rudi Isbandi. Anda akan melihat aneka karya seni bernilai tinggi mulai dari lukisan yang terbuat dari cat air hingga dari gir sepeda.

Museum Rudi Isbandi ini adalah museum seni rupa keenam di Indonesia yang dimiliki oleh Rudi Isbandi. Rudi Isbandi adalah maestro seni lukis mix media atau teknik lukis yang menggabungkan aneka komponen seperti sampah dan barang bekas sehingga menghasilkan sebuah karya seni.

Tempat wisata di Surabaya ini dekat dengan Kampus B Unair atau tepatnya di Jalan Karang Wismo I No. 10, Surabaya. Museum ini buka sejak pukul 8 pagi hingga 12 siang dan kembali buka pada pukul 4 sore hingga 9 malam. Namun, ada baiknya jika Anda datang sebelum sore hari. Karena museum ini masih menggunakan pencahayaan alami. Jika Anda mengunjunginya sebelum sore hari, Anda bisa mendapatkan pencahayaan terbaik untuk melihat karya seni ini.

Tariff masuk museum ini sebenarnya sukarela. Namun, Anda paling tidak harus membayar sebesar 5 ribu Rupiah. Dengan tariff murah tersebut, Anda bisa melihat aneka koleksi lukisan yang memiliki harga mencapai ratusan juta Rupiah.
Yang membuat museum ini wajib Anda kunjungi meski Anda tidak paham akan karya seni lukis adalah, sang maestro akan langsung menemani Anda sambil menjelaskan arti dari setiap lukisan yang ia buat. Total karya seni yang ada di museum ini adalah 200 buah. Semuanya terpajang rapi di museum yang juga merangkap sebagai tempat tinggalnya.

Karya seni lukis yang ia buat tidak hanya sekedar goresan cat saja. Namun juga dipadukan dengan kanvas, gir sepeda hingga radio rusak. Semuanya ia sulap menjadi lukisan yang bernilai seni tinggi. Anda akan melihat keunikan tersendiri dari setiap karya seni yang ia buat.

Rasanya jika Anda tak mengerti dari karya seni lukisan yang sering ada di museum, Anda pastinya akan mengerti arti dan maksud dari lukisan yang ada di Museum Rudi Isbandi ini. Selain karena sang maestro akan menjelaskannya pada Anda secara langsung. Anda juga akan melihat lukisan dengan cara yang berbeda di tempat wisata di Surabaya ini.

Senin, 02 Maret 2015

Mengagumi Arsitektur Masjid Cheng Ho, Masjid Kebanggaan Warga Surabaya

Indonesia menjadi salah satu Negara yang menghargai suatu sejarah. Salah satu yang menjadi bentuk penghormatan Indonesia terhadap sejarah adalah dengan dibangunnya salah satu tempat wisata di Surabaya yaitu Masjid Cheng Ho Surabaya. Masjid tersebut dibangun untuk menghomati jasa dari Laksamana Cheng Ho.

Laksamana Cheng Ho adalah seorang Muslim Tionghoa yang memiliki jasa dalam hal politik perdamaian bahari, perdagangan, hingga penggabungan kebudayaan kerajaan-kerajaan di Indonesia pada zaman dahulu dengan kebudayaan Tionghoa. Arsitektur dari Masjid Cheng Ho Surabaya ini juga menggambarkan penggabungan antara kebudayaan Tionghoa dengan Islam. Sehingga menjadi ciri khas tersendiri.

Tempat wisata di Surabaya ini menawarkan wisata budaya serta wisata arsitektur. Berbagai ornamen khas China menjadi pemandangan yang menarik. Masjid ini bahkan berbentuk layaknya sebuah kelenteng. Namun tentunya dihiasi dengan aneka tulisan-tulisan arab ciri khas sebuah masjid.

Masjid yang identik dengan warna merah, kuning, biru dan hijau ini berdiri di atas tanah seluas 3.070 meter persegi. Masjid yang dibangun oleh Pembina Imam Tauhid Islam (PITI), pengurus Yayasan Haji Muhammad Cheng Ho Indonesia Jawa Timur dan tokoh masyarakat China di Surabaya pada tahun 2002 ini mengambil inspirasi dari Masjid Niu Jie di Beijing.
Desain arsitektur masjid ini cukup unik. Selain bangunannya yang mirip kelenteng, berbagai desainnya pun disesuaikan dengan penggambaran agama Islam. Seperti angka 11 dan 9 yang merupakan ukuran luas bangunan utama yakni 11 x 9 meter persegi atau angka 8 dari 8 sisi pada bangunan utama masjid. Angka 11 sendiri adalah ukuran Ka’bah saat baru dibangun, angka 9 merupakan jumlah dari Wali Songo, serta 8 yang merupakan lambang Pat Kwa atau keberuntungan dalam budaya Tionghoa.

Tak hanya itu saja. Anak tangga pada bagian serambi masjid berjumlah 5 yang menggambarkan rukun Islam, angka 6 dari jumlah tangga di bagian dalam masjid sebagai penggambaran dari rukun iman. Desain dari ruangan imam untuk memimpin sholat pun mirip seperti pintu gereja. Tentu saja hal tersebut menggambarkan penghormatan terhadap perbedaan agama di masjid ini.

Desain arsitektur yang unik ini membuat Masjid Cheng Ho Surabaya ini layak untuk Anda kunjungi saat berada di Surabaya. Anda bisa bebas mengeksplore tempat wisata di Surabaya ini. Mulai dari berfoto hingga sekedar berjalan-jalan di dalam kompleks.