Jumat, 20 Februari 2015

Cicipi Pedas Nampolnya Nasi Goreng Jancuk, Kuliner Khas Surabaya

Saat wisata kuliner di Surabaya, mungkin yang terpikirkan oleh Anda adalah kuliner khas Surabaya yaitu rawon setan ataupun sate klopo. Lalu, bagaimana dengan kuliner lainnya? Pernahkah Anda mendengar Nasi Goreng Jancuk?

Nama Nasi Goreng Jancuk memang terdengar kasar di telinga kita. Namun, rasa dari nasi goreng ini cukup lezat, pedas bahkan dengan porsi jumbo. Tentunya sanggup membuat lidah Anda bergoyang. Jadi, rasanya sayang jika Anda melakukan wisata kuliner di Surabaya tidak mencicipi kuliner khas Surabaya yang satu ini.

Koki yang meracik menu ini yaitu Eko Sugeng Purwanto awalnya hanya iseng untuk membuat menu ini. Penggunaan cabai rawit yang pedas dan banyak, membuat orang yang memakannya mengumpat dengan kata “jancuk”. Yaitu kata kasar yang sering diucapkan oleh orang Jawa Timur. Namun, rasa pedas tersebut membuat orang yang memakannya ketagihan.

Porsi dari nasi goreng ini jug alain dari biasanya. Jika nasi goreng pada umumnya hanya untuk 1 porsi. Maka nasi goreng ini cukup untuk 4 hingga 5 orang. Jadi, ada baiknya jika mengkonsumsi nasi goreng ini bersama teman-teman Anda.

Selain rasa serta porsinya yang cukup besar. Di kedai ini juga memiliki hal yang cukup unik. Yaitu tulisan unik di meja makan pengunjung. Tulisan tersebut yaitu ambil mobile phone Anda, photo Nasi Goreng Jancuk, kirimkan photo tersebut ke teman, sahabat atau keluarga Anda, nikmati sensasinya, ceritakan ke teman, sahabat atau keluarga Anda, lakukan selama seminggu 2x atau sesering mungkin.

Ada hal lucu lainnya dari tulisan tersebut. Yaitu tulisan efek samping yang bisa Anda dapatkan. Yaitu ketagihan, teman menjadi lebih banyak dan lebih akrab, bila sakit perut minum obat apabila sakit berlanjut hubungi dokter. Lucu bukan?

Nah, jika Anda ingin merasakan wisata kuliner di Surabaya dengan citarasa yang berbeda. Jangan lupa cicipi nasi goreng ini yang kini menjadi salah satu kuliner khas Surabaya. Dan jangan lupa juga mengumpat dengan sebutan “jancuk”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar